Dalam pengukuran tanah alat yang paling sederhana dan sering digunakan adalah pita ukur. Pita ukur menghasilkan besaran ukuran yang akurat, baik pada pengukuran bidang datar maupun miring.
Jarak merupakan besaran yang sangat diperlukan di pemetaan. Jarak merupakan besaran yang berada di bidang horizontal dan merupakan panjangan yang menghubungkan dua titik.
Apabila panjangan melebihi panjangan di pita ukur, perlu di penggal menjadi beberapa bagian. Apabila pada bidang miring, pengukuran perlu dipenggal dan pelurusan mengunakan benang unting unting. Pengukuran dipenggal dari titik tertinggi menuju ke titik terendah dengan menggunakan pita ukur yang didatarkan atau mengikuti kedataran bidang ekuipotensial setempat.
Agar memperoleh data yang valid, pengukuran dilakukan dua kali yaitu dengan jarak pergi-pulang.
cara mengukur jarak dengan pita ukur:
1. Siapkan pita ukur, jalon, unting unting, paku payung, dan alat tulis. Catatan: pita ukur tanah sebaiknya ukuran standar 50 meter.
2. Ambil titik pergi terlebih dahulu. Apabila panjangan pada bidang miring, pengukuran di penggal. ambil titik paling tinggi. misal titik N.
3. dirikan jalon pertama di titik M, dan jalon ke 2 di titik N.
4. Lakukan pelurusan dengan menggunakan jalon ke-3 yang diletakkan tepat pada lintasan jalon pertama dan kedua, misal titik O. Si pengamat berdiri di belakang jalon pertama pengamati ke arah jalon ke dua, sambil memberi aba-aba sehingga jalon ke tiga berhimpit dengan jalon pertama dan jalon kedua. Agar titik M, N, dan O berada di lintasan yang lurus.
5. ukur jarak dari titik N - O menggunakan pita ukur yang di datarkan ( mengikuti kedataran bidang ekuipotensial setempat). gunakan unting unting untuk menunjukkan bacaan pengukuran di tanah. Kemudian jarak O - M. dan ukur jarak pulangnya juga.
Contoh hasil pengukuran:
No comments:
Post a Comment